Hari ini merupakan hari pertama saya melihat sekolah SMP SATAP GENTING Kec. Siantan Selatan Kepulauan Anambas. Pukul setengah Tujuh pagi saya sudah standby lengkap dengan atribut SM3T menuggu Pak Andre (wakil kepsek). Saya berangkat bersama beliau dengan sepeda motor tangguhnya yang sudah lihai dengan medan lintasan terjal ASMEN PLUS. Mungkin anda bertanya-tanya kenapa ada “PLUS”nya. Iya, Memang ada plus-plus nya di jalan yang kami lewati samapi menuju ke sekolah. Asmen adalah singkatan dari aspal semen jalan campuran aspal dan semen. PLUSnya itu adalah plus lobang dijalan, plus debu, plus jatuhan kerikil, plus debu, plus penjaga jalannya, yaitu Anjing yang berkeliaran. Mungkin agak berbeda dengan Landak yang lebih mayoritas dengan B2. Setelah melewati lika liku bukit Rintis selama 35 menit akhirnya kami sampai ke halaman sekolah dan jalan yang kami lalui itu berujung ke sekolah itu.
Setelah Apel upacara bendera pak andre langsung memberi kesempatan kepada saya untuk perkenalan dengan guru dan siswa dalam apel pagi itu. Setelah apel lalu saya masuk ke ruang guru sambil menunggu jam masuk kelas pak andre kembali menyuguhkan secangkir kopi dengan beberapa potong kue khas anambas yang isi dalamnya yaitu ikan. Kemudian saya minta izin untuk keliling perkarangan sekolah. Perkarangan sekolah kami tidak terlalu besar sebelah barat (belakang) langsung berbatasan dengan bukit bebatuan , Bagian Timur (Depan) langsung berhadapan dengan jalan raya dengan halaman sekolah tidak lebih dari 5 m3.
Sembari mengelilingi perkarangan sekolah, saya melihat ada kelas yang belum masuk guru lalu saya datang menghampiri salah satu siswa yang sedang tidur disalah satu pojok kelas. Setelah bertanya kepada siswa tersebut rupanya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak ada. Lalu saya mengisi kekosongan kelas tersebut mengajarkan Bahasa Indonesia. Seusai Jam Istirahat Saya kembali masuk kelas yang lain sama halnya dengan kelas tadi gurunya tidak ada untuk mata pelajaran TIK sampai jam pulang tiba. Sekolah ini masih sangat banyak membutuhkan guru. Hanya 4 guru mata pelajaran dan 1 bagian TU sampai saat ini. Mudah-mudahan kedatangan saya disini bisa membantu kelancaran PBM disekolah ini.
Seusai pulang sekolah, kami kembali pulang lagi ke Tarempa dan saya langsung meluruskan badan sejenak. Sore harinya datang 2 orang siswa saya mengajak nonton turnamen bola dikawasan Tarempa. Setelah itu mereka kembali pulang ke Genting dan saya memilih untuk menuju pelabuhan dimana kawan-kawan satu daerah dibawa satu persatu oleh pongpong ke pulau-pulau yang ada di anambas ini.
Pada malam harinya saat saya turun untuk mengisi ulang pulsa, tak disangka-sangka saya bertemu dengan pak fahmi dan heri yang ditempatkan di sebuah pesantren di Tarempa selatan. Mereka susah sekali dihubungi karena sinyal tidak terdeteksi dikawasan itu. Didepan masjid itu kami menceritakan selama beberapa hari setelah penempatan tugas dan berbagi informasi tentang kawan-kawan yang berda pulau dengan kami. Kemudian kami bersilaturahim kerumah buk ani yang tidak jauh dari tempat saya tinggal sementara, Termasuk Pak Qudri juga ikut pada malam itu sekalian pamitan untuk kembali ke Aceh yang saya jemput di hotel Tarempa Beach. Sedangkan pak Amir memilih istirahat di hotel karena kecapean mengelilingi pulau Siantan Timur sehingga beliau pun kurang fit. Pada saat jalan pulang mengantarkan Pak Qudri ke hotel, tiba-tiba terdengar suara panggilan yang tidak asing dengan logat Acehnya. Lalu kami memutar balik arah sepeda motor dan behenti, Rupanya kami melihat seorang ria berpakaian koko putih duduk sendiri disalah satu warung dipinggir jalan itu sedang menikmati santapan malam dengan menu ikan karang bakar. Rupanya pria itu adalah dosen pendamping kami yaitu pak Amir. Lalu kami ikut gabung bersama beliau untuk makan malam. Jam sudah menunjukkan 00:13 Wib lalu kami berpisah dengan akhir kata Assalamualaikum sembari mejabat tangan. [Ajier emjhon].
0 komentar:
Posting Komentar